Desa Manjung, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban merupakan salah satu desa yang berada di bagian selatan wilayah Kabupaten Tuban. Di desa ini terdapat 2 dusun yakni dusun krajan dan dusun sebogo. Dengan luas sawah 90 ha dan lahan kering 130 ha, Desa Manjung ini menjadi penghasil jagung yang cukup tinggi. Bahkan dalam setahun bisa panen 2 atau 3 kali. Kebiasaan warga setelah panen, tongkol jagung akan dijadikan pakan ternak, dimakan hama dan dijadikan sampah.
Dari survey yang dilakukan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat PEM Akamigas itu, akan sangat sayang jika limbah togkol jagung yang berlimpah itu kebanyakan hanya menjadi sampah saja. Oleh karena itu, tim yang diketuai oleh Oksil Venriza dan beranggotakan Andian Ari Istiningrum, Sono, Tri Warcono Adi, Kushariyadi, Yunanik, dan Bambang Sugito serta dibantu oleh beberapa mahasiswa Prodi Logistik Migas ini berinisiatif memberikan wawasan tambahan kepada warga Desa Manjung, bahwa tongkol jagung bisa memberikan manfaat lain dengan disulap menjadi biobriket.
Menurut Oksil, briket berbahan tongkol jagung ini telah dilakukan uji ketahanan dan jumlah energi yang dihasilkan. “Ketahanan briket dari tongkol jagung ini lebihlama dibandingkan kayu bakar biasa. Nilai kalorinya juga lebih tinggi 1,5 kali dari kayu bakar biasa. Jadi bagi pedagang yang memanfaatkan kayu bakar seperti ikan bakar, serabi, sate, dan bakaran lainnya, biobriket dari tongkol jagung ini sangat cocok,” jelas Oksilsaat sosialisasi “Pemanfaatan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Biobriket dengan Cara yang mudah dan Biaya yang kecil” di Balai Desa Manjung (17/11/2022) saat sosialisasi “Pemanfaatan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Biobriket dengan Cara yang mudah dan Biaya yang kecil” di Balai Desa Manjung (17/11/2022)..
“Kalo produksinya banyak, bisa juga dipasarkan atau dijual ke luar desa bahkan nasional hingga internasional. Karena memang biobriket ini memiliki keunggulan lebih dibandingkan kayu bakar biasa. Bayangkan saja, kalo arang biasa perkilonya hanya sekitar 5.000, biobriket ini perkilonya bisa mencapai 25.000. Ketahanan bakar arang biasa hanya 2-3 jam, sedangkan briket bisa sampai 4,5 jam,” imbuhnya.
Kepala Desa Manjung Sri Andayani menyambut baik kegiatan pengenalan “Pemanfaatan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Biobriket dengan Cara yang mudah dan Biaya yang kecil” yang dilakukan Oksil Venriza dkk ini. Harapannya, selain menambah wawasan warga Manjung, pengetahuan ini bisa memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Manjung bahkan bisa berlanjut terbentuknya unit UKM di Desa Manjung ini.
Dalam kesempatan ini tim Pengabdian Kepada Masyarakat PEM Akamigas ini memperagakan pembuatan biobriket dari tongkol jagung kepada warga Desa Manjung. “Caranya cukup mudah, tongkol jagung ada dibakar terlebih dahulu kemudian dicampur dengan tepung kanji dengan proporsi 70% hasil pembakaran tongkol jagung dan 30% tepung kanji,” ujar Oksil menjelaskan secara singkat.
Selain mengurangi sampah, harapannya dengan pengetahuan memproduksi biobriket dari tongkol jagung ini bisa memunculkan ide-ide jenis usaha baru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Manjung, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban ini. (drm)
WhatsApp us