Gelombang ke-2 seleksi magang di Australia dilaksanakan. Sebanyak 28 orang telah lolos seleksi administrasi gelombang ke-2 ini dan mengikuti tahap berikutnya yakni wawancara langsung dengan Linda Reeves Director Global Labour Solution Pty Ltd Australia (GLS) dan tim.
Hadir di Ruang VIP Grha Oktana PEM Akamigas, 08 April 2018, Linda Reeves dan tim disambut oleh Direktur PEM Akamigas Perry Burhan yang juga berpesan untuk mahasiswa agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ambil sisi positifnya, kita bisa mendapatkan pengalaman langsung di lapangan. Kita juga bisa menerapkan ilmu yang sudah kita dapatkan di perkuliahan. Ini adalah langkah awal kita untuk terjun di dunia kerja dan masyarakat.
Linda Reeves memberikan pembekalan kepada para calon peserta magang di Australia bahwa “Kesempatan ini hanya akan datang satu kali, jadi this is not just for you, but for the future…..ini bukan hanya untuk diri kalian sendiri, tapi untuk ke depan nanti. Karena kesempatan ini adalah pilot project dan kalo ini sampai gagal, kepercayaan Australia juga hilang.”
“Work Ethic is the most important, itu apabila ingin bekerja di Australia. Jangan pulang sebelum pimpinan Anda pulang, meskipun waktu bekerja sudah habis,” kembali Linda menekankan.
Wawancara dilakukan mulai pagi hingga sore hari dan menghasilkan 7 orang yang lolos dan dipastikan akan berangkat ke Australia. Setelah pada tahap pertama meloloskan 10 orang, hinga kini total 17 orang telah dipastikan lolos dan akan berangkat ke Australia.
Sebagaimana telah disampaikan oleh Linda sebelumnya, bahwa kesempatan magang ini memang hanya 3 bulan. Namun apabila kinerja peserta dinilai bagus, tidak menutup kemungkinan peserta tersebut akan di hire hingga 2 tahun.
Linda sangat terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengungkapkan keingintahuan karena memang kesempatan untuk magang di negeri orang ini sudah terbuka sangat lebar. Seperti yang ditanyakan oleh Amrina (LOG 2018). “Apa yang harus kami ketahui dan siapkan untuk tinggal di Australia, karena tentunya budaya kami akan sangat berbeda.”
Dan Linda menanggapinya dengan sangat terbuka, “Pasti akan ada cultural shock, karena cara berpakaian, pola makan, dan lingkungan yang sangat berbeda. Tapi jangan khawatir, Australia adalah negara yang sangat respek terhadap agama. Bagi yang berhijab juga tidak perlu khawatir. Orang Australia tidak akan mengganggu kewajiban agama yang berbeda. Silahkan Anda tunaikan kewajiban.”
Pertanyaan yang bagus menurut Linda disampaikan oleh Andre (REF) tentang “Mengapa bu Linda memberikan kepercayaan kepada PEM Akamigas, hingga mau merekrut mahasiswa dan alumni PEM Akamigas?”
“Saya memang tinggal dan bekerja di Australia, namun saya masih tetap Indonesia. Dan tentu saja saya sudah melakukan penelitian untuk bisa menjatuhkan pilihan kepada BPSDM ESDM dalam hal ini PEM Akamigas. Ini juga salah satu cara untuk mempromosikan Indonesia ke Australia. Jadi jangan sia-siakan pilot project ini. Saya mau kalian semua menunjukkan kemampuan kalian.” tutur Linda. (drm)
WhatsApp us