Desa Ngawenombo adalah salah satu desa di Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Terdapat tempat spesial di desa ini yang saat ini sedang dikembangkan oleh Ai Dudi Krisnadi, salah satu warga desa Ngawenombo ini.
Pusat Pembelajaran “Moringa” Organik atau yang lebih akrab kita kenal sebagai kelor. Tempat ini yang juga dikenal sebagai kampung konservasi kelor ini telah menarik perhatian internasional seperti Malaysia, Singapura, Myanmar, Korea, bahkan negara-negara di Afrika hingga Eropa dan Amerika.
Dan kini, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) PEM Akamigas yang dipimpin oleh ketua DWP PEM Akamigas Yulfi Perry Burhan pada tgl 27 April 2019 yang lalu, telah secara khusus memperingati Hari Kartini 2019 dengan melakukan wisata edukasi di Pusat Pembelajaran Kelor ini untuk belajar dan tahu tentang apa keistimewaan dari kelor ini.
Kedatangan ibu-ibu DWP PEM Akamigas ini disambut langsung oleh Ai Dudi Krisnadi dan diajak berkeliling lokasi kebun kelor dengan menjelaskan tentang budi daya pohon kelor, mulai dari mengolah lahan, menanam, merawat hingga memanennya. Dibantu oleh beberapa anak muda yang tergabung dalam Moringa Youth Indonesia yang merupakan relawan dalam menyadarkan masyarakat, khususnya anak muda tentang manfaat kelor sebagai pangan yang ekonomis namun kaya akan nutrisi.
“Kelor bukan obat, malainkan kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Bukan saja buat ternak, buat manusiapun kelor bagus. Bahkan kelor juga merupakan tanaman yang turut andil dalam pengentasan gizi buruk,” disampaikan Dudi dalam presentasinya berdasarkan pengalamannya saat menjadi relawan di Afrika.
Oleh karena itu, sudah menjadi cita-cita Dudi untuk juga andil dalam pengentasan gizi buruk di Indonesia.
Setelah disuguhi pengetahuan tentang budi daya kelor, manfaat dan pengolahannya, ibu-ibu DWP PEM Akamigas dipersilahkan untuk menikmati santap siang, dengan menu yang tentu saja berasal dari olahan daun kelor seperti, sayur asem kelor, telur dadar, botok, rempeyek, sayur bening, mendoan, dan bakwan yang semuanya ditambahkan daun kelor. Bahkan untuk minuman pun yang berupa teh dan kunir asam, juga ditambahkan daun kelor. (dn/DWP)
WhatsApp us