Wakil Direktur III, “Mahasiswa Harus Berorganisasi”
Dr. Antonius Ratdomopurbo, “Selalu Belajar dari Pengalaman”
February 16, 2020
PEM Akamigas ku Bersinar (Bersih dari Narkoba)
February 20, 2020
Masa kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Periode 2019 telah usai. Kini saatnya untuk memulai program kerja 2020 dan Direktur PEM Akamigas juga telah mengangkat pengurus BEM, HIMA, dan DPM melalui surat keputusannya nomor 0.01K/70/BPP/2020 telah Pengangkatan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) pada tahun 2020.
Oleh Ketua DPM, Bisma Rakha Hafizh Ismulyono dibacakan tentang berita acara Komisi Pemilihan Umum DPM yang menyatakan bahwa Pasangan Calon Pradipta Bambang Murtianto dan Septian Dwi Saputro terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2020 PEM Akamigas. Upacara pelantikannya dilaksanakan di Grha Oktana (17/2).
Dalam kesempatan ini, Pradipta menyampaikan program kerja yang akan dilaksanakan pada periode kepengurusan tahun 2020. “Untuk melaksanakan program kerja BEM, Ketua dibantu oleh 7 bidang, yakni kerohanian, pendidikan, pelayanan umum, komunikasi dan informasi, pemuda dan olah raga, patriotisme dan kedisiplinan, dan kewirausahaan,” jelasnya.
“Dan pada periode 2020 ini, kami menamakan kepengurusan ini dengan kabinet Lascarya Karya, dua kata yang diambil dari bahasa sanskerta yang artinya “Bekerja dengan tulus dan ikhlas,” pungkas Pradipta.
Menurut Pradipta, mahasiswa harus meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris sebagai bekal setelah lulus nanti, karena dengan kemampuan Bahasa Inggris yang baik, mencari pekerjaan juga lebih mudah, dan tidak “GapTek”(Gagap Teknologi). Untuk HIMA semua program studi wajid mengadakan kelas Bahasa Inggris minimal sebulan sekali.
Dalam upacara pelantikan DPM dan BEM yang dihadiri Wakil Direktur III, Bambang Yudho Suranta, berpesan kepada mahasiswa untuk tetap menjalin komunikasi dengan manajemen, prodi dan semuanya. “Karena dengan komunikasi, apa yang Anda programkan akan bisa dijalankan, meski itu akan memerlukan proses, waktu, anggaran, tenaga, dan sebagainya.”
“Itu semua adalah proses Anda untuk berorganisasi, karena menurut saya, mahasiswa itu harus berorganisai. Belajar berorganisasi akan sangat banyak manfaatnya saat Anda nanti terjun langsung di masyarakat, bahkan Anda juga bisa memberikan manfaat untuk masyarakat,” imbuh Bambang Yudho (drm)
