Di bulan Oktober tahun lalu, tepatnya pada tanggal 25 Oktober 2019, Bupati Blora Djoko Nugroho dan Kepala BPSDM ESDM Wiratmaja Puja, meresmikan tiga reaktor biogas yang salah satunya adalah reaktor biogas di Desa Kentong, Kecamatan Cepu.
Desa Kentong, telah cukup terkenal sebagai desa yang memiliki beberapa industri rumahan yang memproduksi tahu dan dipasarkan di wilayah Kec. Cepu dan sekitarnya. Namun limbah cair dari tahu ini biasanya dibuang begitu saja di selokan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap bahkan menyebabkan sesak nafas.
Tasripah, adalah penerima bantuan reaktor biogas berbahan limbah cair tahu ini telah merasakan manfaatnya. Sebagai pemilik pabrik tahu, Tasripah telah merasakan penghematan dalam penggunaan bahan bakar gas. “Sebelum mendapatkan bantuan biogas, saya harus membeli gas seminggu sekali, namun sejak mendapat bantuan biogas, saya baru membeli gas dua minggu bahkan bias tiga minggu sekali,” ungkap Tasripah yang lebih akrab disapa Bu Sri Tahu.
Reaktor biogas yang ada saat ini telah memberikan manfaat kepada 3 kepala keluarga dengan mengurangi pemakaian bahan bakar gas untuk kebutuhan sehari-hari. “Alhamdulillah, biaya beli gas jadi lebih irit dan bias digunakan untuk keperluan yang lainnya,” ujar Tasripah sambil tersenyum simpul.
Dalam kondisi saat ini dengan adanya situasi darurat Covid-19, Tasripah masih tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Produksi tahunyapun tidak mengalami penurunan. Setiap harinya, Tasripah bisa memproduksi hingga 1.400 potong tahu yang dipasarkan di pasar Kentong, hingga Kec. Cepu dan sekitarnya. Yang berbeda adalah, dia kini mengenakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
Tasripah juga bercerita bahwa tetangganya kini justru tertarik untuk ikut memanfaatkan reaktor biogas ini dan sedang tahap untuk membuat salurannya. (tr/drm)
WhatsApp us