One Day With Experts (1DWE) PEM Akamigas merupakan salah satu program kuliah umum yang ditujukan untuk menambah pengetahuan, skill, dan experience mahasiswa dengan menghadirkan para ahli/praktisi dari industri, akademisi, maupun pejabat eselon I, pejabat eselon II di sektor energi dan sumber daya mineral, dan pendukungnya.
Spesial 1DWE (One Day With Experts) PEM Akamigas kali ini (17/03/2022) menghadirkan Gubernur Aceh untuk menyampaikan proyeksi “Pengembangan Sumber Daya Manusia Sub Sektor Migas di Provinsi Aceh” di hadapan lebih dari 250 mahasiswa dan ASN PEM Akamigas, di Grha Oktana PEM Akamigas.
“Saat ini PEM Akamigas memiliki 97 mahasiswa yang berasal dari Provinsi Aceh. 25 orang diantaranya ada di Program Studi Teknik Produksi Minyak dan Gas. 23 orang di Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas. 12 orang di Program Studi Teknik Instrumentasi Kilang, dan 17 orang di Program Studi Teknik Mesin Kilang, serta 20 orang di Program Studi Logistik Minyak dan Gas,” disampaikan Direktur PEM Akamigas, Prof. Dr. R.Y. Perry Burhan, M.Sc., saat membuka secara resmi kegiatan 1DWE ini.
Jalannya 1DWE ini dipandu dengan apik oleh moderator, Faiz Maulana, mahasiswa Program Studi Teknik Produksi Minyak dan Gas Tingkat 2, yang juga merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa dari Provinsi Aceh. Setelah memperkenalkan narasumber 1DWE ini, Faiz mempersilahkan Gubernur Aceh untuk memulai materinya.
Diawal penyampaian materi, Gubernur Aceh, Nova, bercerita tentang perbedaan pelajar di pulau Simeulue, Aceh, pulau terluar, terdepan, dan tertinggal di wilayah Aceh, dengan pelajar di kota Washington DC. Dijawab dengan celetukan salah seorang mahasiswa dari tribun atas Grha Oktana bahwa yang membedakan adalah pendidikan. Rupanya jawaban itu belum tepat karena yang tepat adalah “Inovasi. PEM Akamigas sudah kita kenal sejak berdirinya sebagai sekolah vokasi yang hampir tiap hari mengajarkan tentang inovasi. Yang hampir tiap hari mengisi mindset, paradigmanya mahasiswa dengan inovasi. Itulah yang membuat alumni PEM Akamigas ini menjadi lebih hebat dari yang lain.”
Dalam paparannya, Nova menjelaskan bahwa di Aceh ada 12 wilayah kerja migas (PP 23/2015), dengan wilayah kerja aktif untuk eksplorasi ada Andaman I: Mubadala Petroleum, Andaman II: Premier Oil, Andaman III: Repsol, South Block A: Renco, South Andaman: Mubadala Petroleum, dan Bireuen Sigli: Aceh Energy. Sedangkan untuk produksi ada Lhokseumawe: Zaratex N.V., Blok B: PGE, North Sumatera Onshore (NSO): PHR, Pase: Triangle Pase Inc., Blok A: MEDCO, dan Rantau: Pertamina EP Asset I. “Kemudian masih ada wilayah kerja yang akan dilelang seperti Blok ONWA (Meulaboh) dan Blok OSWA (Singkil), serta Blok Arakundo,” papar Nova.
Jadi dengan penjelasan yang disampaikan oleh Gubernur Aceh ini, ditarik kesimpulan oleh Faiz selaku moderator bahwa, “Potensi di Aceh itu masih sangat besar, sehingga masih bisa dieksploitasi lagi terutama di sektor migasnya. Sehingga kita sebagai mahasiswa harus bisa mengembangkan diri lagi supaya kita bisa memanfaatkan dan mengembangkan potensi tersebut.”
Pesan dari Gubernur Aceh untuk seluruh mahasiswa PEM Akamigas pada umumnya sebelum meninggalkan Grha Oktana, “Saya berharap anak-anak dapat menjalankan amanah yang diberikan, belajarlah dengan giat, jadilah kebanggaan orang tua dan kebanggaan Aceh (bagi mahasiswa yang berasal dari Aceh). Intinya Anda harus punya inovasi, di mana inovasi itu Anda dapatkan di dunia pendidikan, di PEM Akamigas. Ada pepatah yang harus kita sebagai orang Aceh junjung, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Kalau kita berada ditengah-tengah masyarakat lain, maka kita harus dapat menyesuaikan diri. Mata uang yang paling laku di mana-mana adalah akhlak yang mulia.”
Secara khusus Bupati Blora, H. Arief Rohman mendampingi Gubernur Aceh, H. Nova Iriansyah dan rombongan selama kegiatan 1DWE dan dalam lawatannya selama di wilayah Kabupaten Blora serta berziarah di makam Pocut Meurah Intan, pahlawan perempuan asal Aceh. (drm)
WhatsApp us