One Day With Experts (1DWE) merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan PEM Akamigas bukan hanya sebagai branding, tetapi juga sebagai sharing knowledge dari para ahli. Menurut Asepta Surya Wardhana, Wakil Direktur Bidang Akademik PEM Akamigas, melalui 1DWE ini pengetahuan yang disampaikan bukan hanya oleh experts industri saja, melainkan juga experts di banyak bidang, “Seperti belum lama ini kami juga mengundang dari perbankan, kemudian ada motivator dan sebagainya.”
Dalam sambutan yang disampaikan Wakil Direktur Bidang Akademik yang mewakili Direktur PEM Akamigas ini membuka kegiatan 1DWE yang diselenggarakan dengan berkolaborasi dengan Derrick dan PT. Nusantara Regas. Kegiatan yang dilaksanakan di Grha Oktana (05/09/2024) ini menghadirkan narasumber dari PT Nusantara Regas, Director of Operations and Commercial I Putu Puja Astawa, Head of Division Reliability and QA Rusdi Abdurrahman, Head of HSSE Division Erwin Jonathan, dan Head of Human Capital Division Nuri Mayang Sari.
Bertemakan “Strategies and Challenges in Implementing LNG Regasification Facilities in Indonesia” 4 narasumber ini membawakan materi yang sesuai dengan keahliannya masing-masing. I Putu Puja Astawa menyampaikan tentang “Peran Strategis FSRU Jawa Barat dalam Penyediaan Energi dan Penurunan Emisi di Indonesia.” Di mana oleh Puja Astawa dijelaskan bahwa Pertamina Regas lahir untuk membantu menangani krisis listrik pada tahun 2009 sehingga perusahaan ini mengarah untuk mampu mengatasi berbagai permasalahan. Sehingga Pertamina Regas yang didirikan pada 14 April 2010 untuk pemenuhan kebutuhan gas bumi di pembangkit listrik PLN di Jakarta sebanyak 60 persen.”
Materi kedua yang disampaikan oleh Rusdi Abdurrahman adalah tentang “Nusantara Regas Floating Storage & Regasification Unit”. Rusdi menjelaskan tentang FSRT (Floating Storage Rgasification Terminal), “FSRT merupakan kapal terapung di atas laut dan terdapat storage serta terdapat regastifikasi yang mengubah gas hingga dapat digunakan untuk pembakaran pembangkit. FSRT PT Nusantara Regas berlokasi di Teluk Jakarta dengan nama Nusantara Regas Satu dengan kapasitas regasifikasi sebesar 500 mmscfd dan dapat menerima kapal LNG mulai dari ukuran 125.000 M3 sampai dengan 175.000 M3. Dalam pengoperasiannya, PT Nusantara Regas bekerja sama dengan Golar LNG Energy Limited . FSRU Nusantara Regas Satu merupakan modifikasi dari kapal pengangkut LNG Khannur. Fasilitas tersebut dimiliki dan dioperasikan oleh Golar LNG Energy Limited.”
Materi ketiga tentang “Hazardous Area Classifications” yang disampaikan oleh Erwin Jonathan. Menurut Erwin, “Safety pada Oil And Gas berbeda dengan safety pada industri yang lain karena lebih high risk. Kita harus tahu Flamabilitas yakni kemudahan bahan untuk terbakar yang ditentukan beberapa parameter seperti flash point, autoignition temperature, dan rentang flamabilitas. Flash point merupakan titik terendah di mana bahan bisa terbakar, augnition adalah kondisi campuran uap dan udara pada temperatur yang dapat membuat api. Kemudian penanganan safety juga bertujuan untuk menangani loss of containment yakni kebocoran proses. Karena jika LNG bocor atau tumpah maka akan menyebabkan ledakan. Jika flammable gas terlepas namun tidak ketemu sumber panas maka tidak akan terbakar sehingga tergantung dengan penanganan. Jika gas terlalu banyak terkumpul juga dapat menyebabkan ledakan. Jika gas toxic seperti H2S maka dapat menyebabkan keracunan.”
Materi keempat dan terakhir disampaikan oleh Nuri Mayang Sari dengan tema, “Peparing Future Skills”. “Dalam beberapa tahun belakangan di industri oil and gas 75 persen sampai 2027 kedepan masih membutuhkan tenaga manusia sebanyak 50 persen sehingga kita tinggal menyiapkan. Sehingga tidak perlu khawatir karena hiring akan semakin tinggi. Untuk trend skill yang dibutuhkan para pekerja yang paling utama adalah analytical thingking sehingga data yang diperoleh akurat. Selain itu terdapat environmental stewardship yang juga perlu diperhatikan. Selain itu juga diperlukan skill leadership yang dapat diasah dengan keorganisasian.”
Dijelaskan pua oleh Nuri, bahwa beberapa core skill pada industri oil and gas yang diperlukan salah satunya engagement skill yakni kebiasaan kecil seperti bangun pagi dan sebagainya juga perlu diasah. Selain itu terdapat management skill. Fisik juga perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan. Technology skill yakni memanfaatkan teknologi untuk membantu pekerjaan. Dan lain-lain seperti etika, self efficacy, serta team work. Semua skill tersebut penting baik diposisi managemen atau teknisi karena hal-hal kecil sangat berpengaruh terhadap performa. (drm, https://akamigas.ac.id/)
WhatsApp us