Sidang Terbuka Pelantikan Mahasiswa Baru PEM Akamigas Tahun Akademik 2022/2023, kembali digelar (28/07/2022). Di tahun akademik kali ini, PEM Akamigas melalui proses Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2022/2023, telah menerima sebanyak 228 orang untuk bergabung dalam sivitas akademika PEM Akamigas.
Upacara yang digelar di Grha Oktana PEM Akamigas ini dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, Plt. Direktur PEM Akamigas Waskito Tunggul Nusanto, Anggota Senat, perwakilan ikatan orang tua mahasiswa PEM Akamigas, dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Natuna.
Waskito Tunggul menyampaikan dalam laporannya bahwa saat ini PEM Akamigas memiliki 834 mahasiswa yang 60% diantaranya dari berasal dari program beasiswa dan 40 % berasal dari swadaya mandiri. “Hal ini menunjukan peran dan fungsi PEM Akamigas sebagai lembaga pendidikan tinggi inklusif yang mampu memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berasal dari berbagai latar belakang,” lanjutnya.
Waskito juga mengungkapkan bahwa pada proses penerimaan mahasiswa baru sebanyak dua gelombang yang telah dilaksanakan, terdapat total peminat sebanyak 2.060 orang yang berasal dari 23 provinsi se-Indonesia, dimulai dari Aceh sampai Papua Barat. “Sebanyak 228 orang telah melewati seleksi dan menjadi mahasiswa baru yang akan mengikuti Pendidikan pada tahun ajaran 2022/2023,” ungkap Waskito.
PEM Akamigas terus berkomitmen untuk membekali mahasiswanya agar dapat menguasai ilmu dan teknologi, khususnya dalam sektor migas. “Dalam mewujudkan pelayanan prima kepada seluruh sivitas akademika, PEM Akamigas selalu mengembangkan dan menambah fasilitas, sarana prasarana kampus yang ada dengan teknologi terkini guna menunjang kegiatan belajar sesuai dengan kondisi dunia kerja saat ini”, imbuh Waskito.
Menteri ESDM Arifin Trasrif yang sedianya hadir di Sidang Terbuka ini dalam sambutannya yang dibacakan oleh Prahoro Yulijanto menjelaskan bahwa untuk menghadapi tantangan ke depan, Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, memiliki pengetahuan luas atas ilmu pengetahuan agar dapat membuat inovasi-inovasi dan teknologi baru, khususnya di sektor ESDM.
Ilmu pengetahuan yang dimaksud dan sedang berkembang di bidang minyak dan gas bumi saat ini yaitu pengembangan teknologi CCS/CCUS, Enhanced Oil Recovery, teknologi pengeboran, digital survey dan processing technology. Selanjutnya, di bidang ketenagalistrikan dan EBT diperlukan penguasaan teknologi antara lain pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti solar PV, angin, hydro, panas bumi, energi laut, hidrogen, nuklir, kendaraan listrik, baterai, storage, smart grid, dan green fuel. Sedangkan di bidang mineral dan batubara diperlukan teknologi peningkatan nilai tambah.
“Disamping itu juga diperlukan kemampuan soft-skills seperti penguasaan bahasa asing, kemampuan berpikir kritis, analisis, kepemimpinan, negosiasi, dan kerja tim,” jelas Prahoro Yulijanto.
Prahoro Yulijanto juga mengingatkan bahwa tahun ini, Indonesia memegang presidensi G20 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”, dengan fokus pada 3 sektor yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi. Dalam melaksanakan transisi energi, roadmap transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission telah disusun dengan target 2060 atau lebih cepat.
“Strategi yang dilakukan antara lain pengembangan energi baru terbarukan secara masif (solar, angin, air, panasbumi, biomasa), pengurangan pemanfaatan energi fosil, penerapan teknologi bersih seperti Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization Storage, dan hidrogen, penerapan kendaraan listrik, serta pembangunan jaringan gas,” terangnya.
Untuk itu, Prahoro Yulijanto mengajak mahasiswa yang hadir terus semangat untuk menjadi sumber daya manusia yang berkarakter, unggul, bertanggung jawab, dan kreativitas tinggi agar dapat menjadi modal pembangunan bagi bangsa. (drm)
WhatsApp us