Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Wiratmaja bersama Bupati Blora, Djoko Nugroho meresmikan tiga reactor biogas dan dua sumur bor yang dibangun di lima wilayah di Kabupaten Blora pada Jumat (25/10).
Tiga reaktor biogas dibangun di tiga tempat yaitu Desa Kentong, Desa Turirejo dan Desa Mendenrejo Kecamatan Cepu, sedangkan dua sumur bor dibangun di Desa Sambongrejo dan Desa Brabowan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.
Peresmian dilakukan di salah satu lokasi pembangunan reactor biogas yakni di Desa Kentong, Kecamatan Cepu. Desa Kentong adalah salah satu desa di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora yang memiliki beberapa industri kecil penghasil tahu. Keberadaan industri kecil ini tetap bertahan ditengah semakin melambungnya harga bahan bakar yang digunakan untuk produksi tahu.
Hal inilah yang dibidik oleh Tim Pengabdian Masyarakat PEM Akamigas yang diketuai oleh Ir. Toegas Soegeng Soegiarto, M.T. Bagaimana dapat memanfaatkan hasil samping tahu untuk meningkatkan produktifitas tahu. Melalui beberapa lama proses kajian dan penelitian, hingga akhirnya Toegas dan tim membangun reaktor biogas dengan bahan baku limbah tahu cair.
Reaktor ini pertama kali dibangun di rumah ibu Tasripah, salah satu pemilik pabrik tahu yang telah merasakan secara langsung bahwa sejak memanfaatkan limbah cair tahu ini, keuntungan yang didapat bisa berlipat, terutama dalam biaya produksi pembelian bahan bakar gas yang jauh berkurang.
Kepala BPSDM ESDM, Wiratmaja mengatakan bahwa pembangunan tiga reaktor biogas dab sumur bor merupakan salah satu bentuk tugas pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas yang diperuntukkan bagi Masyarakat Blora khususnya kecamatan Cepu dan sekitarnya. Ke depan dana untuk pengabdian masyarakat akan ditambah jumlahnya sehingga dapat lebih banyak mengjangkau masyarakat Blora.
Dia mengatakan reaktor biogas yang dibuat memanfaatkan limbah tahu cair dan kotoran sapi mempunyai kapasitas 4 m2 dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan gas untuk 4 rumah tangga. Sedangkan sumur bor yang dibuat memiliki debit air 36 liter/menit. Dengan debit dan kapasitas itu, setiap sumur mampu mencukupi kebutuhan air sebanyak 70 rumah tangga di desa tersebut.
Sementara itu, Bupati Blora, Djoko Nugroho mengatakan bahwa dirinya telah menerima tawaran dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membuat sumur bor dalam di sejumlah lokasi di Kabupaten Blora. Sumur bor dalam tentunya sangat membantu masyarakat Blora di musim kemarau karena sebagian besar wilayah Blora mengalami kesulitan air selama musim kemarau. Hanya daerah-daerah yang berbatasan dengan aliran sungai Bengawan Solo saja yang tidak mengalami kekeringan. Pada kesempatan yang sama Bupati Blora juga menyatakan akan memberikan bantuan sapi pada masyarakat di sektar reaktor biogas sehingga kapasitas reaktor biogas dapat diperbesar dan lebih banyak rumah yang mendapat manfaatnya. (ris)
WhatsApp us