Baruna Vyatra kembali membuktikan mampu berprestasi menjadi yang terbaik pada Floating Structure Competitionpada event OCEANO 2017 di ITS Surabaya. Kompetisi yang bertaraf nasional dan digelar pada tanggal 30 maret – 1 April 2017 ini, bertujuan untuk menggali potensi mahasiswa dalam berkreatifitas dan berinovasi pada teknologi dan perangkat yang diaplikasikan pada industri migas.
Seperti kita ketahui, permintaan minyak yang cenderung turun dan kelebihan persediaan, menyebabkan harga emas hitam anjlok. Dengan kondisi seperti ini, tentunya diperlukan teknologi yang efektif dan efisien sehingga dapat menekan biaya operasional. Penting juga kiranya ada inovasi teknologi baru yang murah dan dapat diaplikasikan pada industri migas. Dengan lomba ini diharapkan dapat menghasilkan pemikiran yang kreatif dan inovatif di industri migas.
Prestasi Baruna Vyatra ini mampu memperbaiki prestasi yang ditoreh oleh Tim Batara Vyatra pada event yang sama tahun 2016. Saat itu Batara Vytra mampu meraih juara III. Baruna Vyatra diisi oleh mahasiswa-mahasiswa energik dengan pemikiran-pemikiran kreatif. Mereka adalah Tri Bagus Prabowo (BOR III), Naufal Baihaqi (BOR III), Andi Priyo jatmiko (BOR III) dan M.Adhim Mulia (PRD III).
Kompetisi kali ini masih mengusung konsep yang hampir sama dengan event sebelumnya,yaitu dengan menggunakan desain Semi-Submersible Rig dengan berbagai kelebihan dan inovasi tiap bagianya.Wave test dilakukan di lab.kelautan fakultas Teknik Kelautaan ITS dengan metode pengukuran Heave motion dan panjang Lamda, hal ini menjadi pengalaman tersendiri bagi Tim Baruna Vyatra di karenakan belum pernah mengikuti event yang menyediakan Plumb Tank untuk uji gelombang rig.
5 Tim peserta final seleksi Oceano 2017 pada event Floating Structure Competition adalah 2 tim dari ITS, 1 tim dari UPN Veteran Jogja, 1 tim dari UNHAS dan 1 tim dari STEM Akamigas. Hasil akhir kompetisi, Juara I (STEM Akamigas), Juara II (UPN Jogja) dan juara III (ITS Sby).
WhatsApp us