Focus Group Discussion menyajikan perdebatan yang menarik dalam menyikapi sebuah permasalahan yang diangkat. Mahasiswa membentuk 10 (sepuluh) kelompok untuk membahas materi yang diberikan oleh panitia. Setiap kelompok terdiri dari sekitar 10 mahasiswa. Masing-masing kelompok mendiskusikan materi yang sama, sehingga akan terjadi perbedaan pandangan antara yang pro dan kontra atas masalah tersebut. Satu kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi mereka dan akan ditanggapi oleh kelompok lain. Kelompok yang menanggapi tentu ada yang menyanggah ada pula yang mendukung. Perbedaan pendapat tersebut akan ditengahi oleh 2 (dua) orang panelis.
Seperti itulah suasana yang terekam dalam kegiatan ini. Selain diikuti oleh mahasiswa STEM Akamigas, juga turut memeriahkan mahasiswa dari ITS, UGM, UPN Jogja, Universitas Pertamina, UNIBRAW dan UNS. Minggu (23/4), di gedung Grha Oktana, FGD dilaksanakan sebagai agenda penutup dalam kegiatan STEM Energy Week 2017. Hadir sebagai panelis, Muhammad Abdurrahman Al Huda, engieering Advisor PT PLN Bukit Asam dan CEO PT Patra Mas Global Techindo dan Abdi Rabban, selaku founder PITT dan pekerja PT Pertamina RU IV Cilacap.
Materi yang diangkat menyangkut permasalahan yang sangat aktual, yaitu Efektifitas Gross Split sebagai pengganti Cost Recovery dan Penambangan Minyak Wonocolo. Seperti diketahui dengan diberlakukannya skema Gross Split, maka para operator mau tak mau harus melakukan efisiensi karena negara tidak lagi mengganti biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atas kegiatan hulu migas. Skema sebelumnya, Cost Recovery dinilai merugikan negara walaupun negara mendapatkan presentase bagi hasil yang sangat besar (85 : 15). Sedangkan skema Gross Split, pemerintah hanya mendapatkan bagi hasil 52,5 % dan K3S memperoleh 47,5 % untuk gas bumi dan 57,5 % berbanding 42,5 % untuk minyak bumi.
Sedangkan topik kedua membahas kondisi penambangan di Wonocolo yang semakin hari volume minyak semakin menipis yang berimbas pada pendapatan warga. Belum lagi terkena imbas fluktuasinya harga minyak dunia dan tingginya biaya produksi. Pemkab Bojonegoro ingin mengubah daerah Wonocolo sebagai destinasi Wisata Migas yang diharapkan dapat meningkatkan kembali pendapatan warga.
WhatsApp us