Telah ke sekian kalinya PEM Akamigas melaksanakan webinar yang menghadirkan para ahli di berbagai bidang untuk berbagi ilmu dan pengetahuan di tengah kondisi dan situasi pandemic covid-19 ini. Kali ini, 2 tokoh muda yang telah banyak dikenal reputasi suksesnya, akan berbagi tips tentang “Potensi Wirausaha Non Migas dalam Tatanan Pola Hidup Baru” (21/08).
Sandiaga Uno dan M.A. Burhanudin atau lebih dikenal dengan Kang Didin, telah menyediakan waktunya untuk hadir di PEM Akamigas secara daring. Sebagai gambaran awal, Direktur PEM Akamigas, R.Y. Perry Burhan, menyampaikan dalam sambutannya bahwa PEM Akamigas ini adalah perguruan tinggi vokasi di bawah Kementerian ESDM yang menyiapkan lulusan di sub sektor migas. “Namun, apabila hanya dibekali dengan ilmu sub sektor migas, tanpa adanya pengetahuan wirausaha, lulusan kita akan terasa sangat miskin. Jadi terima kasih atas kehadiran Sandiaga Uno dan Kang Didin yang mau berbagi pengalamannya,” ujar Perry Burhan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, bahwa cukup unik juga apabila orang migas namun ingin mempelajari juga wirausaha non migas. “Filosofi kita sebenarnya simple. Belajarlah ke orang yang memang ahlinya. Jangan yang katanya ahli, jangan yang katanya pernah berusaha, jangan yang katanya punya teori, tapi belajarlah kepada yang tahu benar batu sandunganya ada di mana saja, dan kalo harus bangkit, mulai dari mana. Di sini kita orang migas akan belajar wirausaha non migas. Kalau kita bilang major bisnisnya tentu beda, antara major bisnis oil and gas dan major bisnis non oil and gas. Tapi kalau kita ada di struktur bisnisnya, harusnya semuanya sama saja,” ungkap Prahoro sebelum membuka kegiatan secara resmi.
Acara inti dari kegiatan webinar ini adalah penyampaian materi oleh Sandiaga Uno sebagai narasumber pertama yang memberi judul materinya dengan “Covoil: Coping with the outbreak and energy (oil) price slump.” Covoil sendiri diambil dari kata Covid dan Oil.
Mengawali materinya, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa krisis karena covid-19 ini merupakan satu fenomena yang ternyata lebih dahsyat dari krisis yang lalu dimana pada tahun 1997 harga minyak mencapai titik terendah 7 dollar per barrel. Sekarang harga minyak tidak saja turun di bawah 7 dollar bahkan sampe ke teritori negatif.
“Saya mengerti bahwa topik kita siang ini adalah memulai usaha di luar energi migas. Itu adalah reaksi alami setiap kita melihat satu sektor yang bisa disebut sebagai covid cyclical. Karena ada sektor yang masuk menjadi covid defensive. Tapi ada juga yang disebut dengan covid cyclical yang harus bertransformasi secara fundamental di tengah isu yang kita hadapi sekarang,” kata Sandiaga.
Sedangkan untuk narasumber kedua, Kang Didin, menyampaikan resep mudah untuk sukses. “Untuk membuka usaha itu yang diperlukan adalah modal. Bagi saya modal itu hanyalah keberanian, dan itu saya awali dengan berjualan STMJ di depan rumah saya,” cerita Kang Didin.
“Artinya, dalam memulai bisnis, mulailah dengan yang ada dulu. Jangan dulu berpikir modal atau kendala-kendala lain. Bisa dilihat didepan rumah saya itu yang saya gunakan adalah meja makan yang biasa saya gunakan. Kompor juga gantian dengan istri. Dengan berjalannya waktu, dari 5 menu yang kemudian dikreasikan sampe hari ini ada 120 menu. Dari rumah biasa, kini sudah didesain sedemikian rupa,” lanjut Kang Didin. (drm)
WhatsApp us