Salah satu Program Studi di PEM Akamigas adalah Teknik Produksi Minyak dan Gas yang memiliki 3 bidang minat, yakni Produksi, Pemboran, dan Panas Bumi. Saat ini, panas bumi merupakan sumber energi yang relatif ramah lingkungan dan mulai banyak digali potensinya. Di Indonesia, potensi panas bumi (geothermal) ini belum banyak termanfaatkan, namun telah ditetapkan dalam Undang-undang RI No 21 Tahun 2017 tentang panas bumi merupakan energi ramah lingkungan yang memiliki potensi besar dan pemanfaatannya belum optimal sehingga perlu didorong dan ditingkatkan serta terencana dan terintegrasi guna mengurangi ketergantuangan terhadap energi fosil.
Bekerja sama dengan WINTEC (Waikato Institude of Technology), PEM Akamigas terus berupaya untuk memberikan bekal pengetahuan dan ilmu yang memadai bagi mahasiswanya sebagai sumber daya manusia yang mumpuni, terkhusus di bidang minat panas bumi ini.
WINTEC berlokasi di Selandia Baru. Sedangkan Selandian Baru sendiri merupakan negara maju yang telah dikenal dengan pengelolaan panas buminya. “Sehingga sangat pas kiranya apabila mahasiswa kita belajar tentang panas bumi ini dari WINTEC. Ibarat pepatah, kalo belajar harus langsung ke ahlinya,” ujar Wakil Direktur I, Erdila Indriani, saat berbincang dengan tim humas PEM Akamigas.
Proses perkuliahan yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) ini telah dimulai pada hari Senin, 12 – 15 April 2021, dan akan berlangsung hingga 16 kali pertemuan atau sebanyak 32 jam pelajaran dengan 2 kali tatap muka untuk masing-masing kelas A dan B setiap minggunya. Mata kuliah yang diampu oleh para dosen expatriate ini adalah Teknik Produksi Panas Bumi untuk mahasiswa tingkat 2 bidang minat Panas Bumi Program Studi Teknik Produksi Minyak dan Gas.
“PEM Akamigas, berupaya menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi secara global, untuk itu kita harus meningkatkan keterampilan dan kompetensi mahasiswa dengan menambah pengetahuan mereka langsung dari para ahli luar negeri khususnya dari negara maju yang menguasai teknologi panas bumi, seperti Selandia Baru,” disampaikan oleh Direktur PEM Akamigas saat membuka perkuliahan.
5 pengajar dari WINTEC ini adalah Louis Ewington (Vocational Education Training Advisor), Mike Allen (Executive Director Geothermal New Zealand Inc.), Chris Stuart (VET Technical Analysis and Design Manager at Wintec), Ron Brooks (Geothermal Power Consultant), dan Paul Hennessy (Free Agent).
“Disamping melatih kemampuan bahasa asing bagi mahasiswa, terutama bahasa Inggris, program dosen expatriate ini juga akan menjadi nilai tambah untuk pemenuhan akreditasi program studi Teknik Produksi Migas menuju unggul. Semester lalu program seperti ini sudah dimulai di Prodi Teknik Pengolahan Migas. Targetnya semua prodi akan mempunyai program kuliah bersama dosen expratriat,” pungkas Erdila. (drm)
WhatsApp us