Indonesia merupakan produsen listrik panas bumi peringkat kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Hal ini menjadikan sektor panas bumi merupakan salah satu industri yang menjanjikan peluang kerja yang besar di masa mendatang.
“PEM Akamigas sebagai perguruan tinggi vokasi yang mempelajari tentang energi dan sumber daya mineral, melalui program studi Teknik Produksi Migas tergerak untuk memberikan bekal ilmu panas bumi dan pemanfaatannya, sebagai energi baru terbarukan yang saat ini mulai dikembangkan pemanfaatannya,” ujar Arya Dwi Candra, Ketua Program Studi Teknik Produksi Migas PEM Akamigas saat di hubungi tim humas.
“Saat ini PEM Akamigas bekerja sama dengan Wintec, Waikato Institute of Technology dari New Zealand untuk memberikan pengetahuan tentang operasi panas bumi kepada mahasiswa Teknik Produksi Migas tingkat 2 (semester 4),” lanjut Arya.
Diawali pada akhir Februari 2022 kemarin, tepatnya tanggal 28, Wintec telah memulai pengajaran untuk mahasiswa PEM Akamigas dan akan terus berlanjut hingga bulan April 2022 nanti. Dengan pertemuan yang dijadwalkan sebanyak 9 kali dan masing-masing pertemuan dibagi menjadi 2 grup A dan B, proses belajar mengajar yang dilakukan secara virtual ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan ilmu lebih bagi mahasiswa khususnya terkait implementasi panas bumi di New Zealand. “Apalagi dengan pengajar dari praktisi internasional dengan bahasa pengantar bahasa inggris akan meningkatkan standar pendidikan di PEM Akamigas agar dapat berdaya saing di tingkat internasional,” pungkas Arya sambil tersenyum.
Program kerja sama peningkatan kualitas dan pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan antara PEM Akamigas dengan Wintec ini sudah dimulai sejak Oktober 2020 lalu hingga September 2023 nanti. Kali ini, di tahun 2022, dosen tamu yang berbagi ilmu di PEM Akamigas adalah tim NZSTIGS yang terdiri dari Mike Allen, Christ Stuart, Louis Ewington, Ron Brooks, Paul Hennessy dan Tengku Alia sebagai Project Coordinator. (drm)
WhatsApp us