PEM Akamigas, merupakan perguruan tinggi vokasi di bawah Kementerian ESDM yang hingga saat ini masih menerapkan sistem asrama wajib bagi mahasiswa. Menurut Wakil Direktur 1 PEM Akamigas, Erdila Indriani, selain karena sejarah, sistem asrama ini sudah terbukti memberikan banyak sekali keuntungan bagi alumni.
“Setelah dilakukan evaluasi, sistem asrama ini menjadi satu pola pendidikan paket lengkap. Ibaratnya dari bangun tidur hingga tidur lagi itu terkondisikan,” ujar Erdila, saat ditemui tim humas di ruang kerjanya (24/12/2021).
“Disamping, lingkungan asrama akan lebih menambah kedewasaan, karena lingkungan yang berbeda dibanding teman-teman yang bukan asrama. Diharapkan juga lebih fokus, tidak ada kegiatan lain selain belajar. Terbukti bahwa lulusan kita saat di tempat kerja attitudenya sangat baik, karena nuansa atau atmosfirnya sudah terbentuk sedari masa kuliah. Pada saat jadi alumni, kedekatan dengan kakak tingkat lebih kuat, sehingga kalo ada informasi lowongan kerja bisa lebih cepat” imbuhnya.
Pola pendidikan berasrama ini rupanya juga memberikan daya tarik tersendiri bagi para orang tua mahasiswa. Seperti yang di sampaikan oleh Reni Haryatiningsih, ibunda dari mahasiswa Prodi Logistik Migas Tingkat 1, Yoel Agung Octavieka ini, saat dihubungi melalui WA, tentang pemilihan PEM Akamigas yang berasrama. “Agar mudah terkontrol, serta dapat mengajarkan anak untuk memiliki disiplin dan kesadaran diri dalam melakukan kagiatan apapun, sehingga nantinya mereka dapat memahami manfaat dari apa yang telah mereka lakukan. Budaya disiplin dan mandiri ini juga diharapkan mampu menimbulkan juwa kepeminpinan, sosial, teamwork, saling peduli, dan berbagi kepada sesama,” ujar Reni.
Serupa dengan yang disampaikan Reni, Mochamad Handoko, ayahanda dari mahasiswa Prodi Teknik Pengolahan Migas Tingkat 2, Dimas Hardian Rizky. Menurut Handoko, asrama itu lebih terkontrol, lebih aman, lebih cepat tahu bila ada perkembangan di asrama.
Sedangkan oleh Adiyati Fatihah, mahasiswa Prodi Teknik Pengolahan Migas Tngkat 4, masuk ke PEM Akamigas yang berasrama karena, “Dari orang tua pengennya saya ketika diasrama diajarkan untuk disiplin, dilatih untuk mandiri, menghindari pengaruh dari pergaulan yang kurang baik, lingkungan terkondisikan.” (drm)
WhatsApp us