One Day With Experts (1DWE) adalah kuliah umum yang merupakan kurikulum wajib bagi PEM Akamigas dan diadakan 1 (satu) hingga 2 (dua) dalam sebulan. Melalui 1DWE ini, PEM Akamigas memberikan wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa PEM Akamigas pada khususnya dan sivitas akademika langsung dari ahlinya. 1DWE kali ini digelar secara daring melalui aplikasi zoom dan luring di Grha Oktana PEM Akamigas dengan menghadirkan Ignasius Jonan, S.E., M.A. (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2016-2019) yang mengambil tema Peluang Lulusan Vokasi Migas di Era Pasar Kerja Bebas (9/4).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Prahoro Yulianto Nurtjahyo yang menyampaikan bahwa “Hari ini kita ingin melihat lebih clear lagi, kira-kira impact seperti apa sih yang akan berkaitan langsung terhadap kita khususnya yang ada di BPSDM lebih khusus lagi kepada lulusan vokasi di migas saat ini.”
PEM Akamigas, sebagai perguruan tinggi vokasi di bawah BPSDM ESDM – Kementerian ESDM ini mengemban tugas untuk menciptakan lulusan yang mampu bersaing di era global, yang mampu mengikuti perubahan, perkembangan teknologi migas.
Mengawali paparannya Ignasius Jonan menyampaikan bahwa pemilihan topik 1DWE ini sangat relevan untuk mahasiswa yang kini masih belajar di PEM Akamigas ini, kedepannya akan seperti apa. The Future of Oil and Gas Graduate (Masa depan lulusan PEM Akamigas) adalah judul yang dipilih oleh Jonan untuk menyampaikan materinya. “Hal ini harus sangat serius diperhatikan mulai era sekarang ini hingga kedepan, karena dunia dari waktu ke waktu itu berubah dan bahkan sekarang ini perubahannya sangat besar. Apalagi di era pandemik yang luar biasa ini.”
Mengutip apa yang disampaikan oleh Jerome Powell, “We’re not going back to the same economy”. Kita tidak akan kembali kepada perekonomian yang sama, kepada peri kehidupan perekonomian yang sama. “Apa yang menyebabkan kita tidak bisa kembali? Karena pandemi. Pandemi ini membuka mata banyak orang tentang ekosistem, tentang ketidakseimbangan dari pada daya dukung alam terhadap perubahan iklim, gangguan polusi, dan sebagainya. Dan salah satu yang besar adalah pandemi ini,” ujar Jonan.
Memperhatikan pola yang terjadi pada 10 (sepuluh) perusahaan terbesar di dunia, yang ditahun 2008 lebih didominasi oleh perusahaan yang mengelola sumber daya alam, dan di tahun 2018 perusahaan itu sudah tergantikan dengan perusahaan-perusahaan seperti Apple, Google, Microsoft dan sebagainya. “Ini jadi satu refleksi bahwa dunia ini berubah. Tapi apakah dunia ini masih membutuhkan oil and gas industry? Iya….masih butuh. Tapi ada hal yang perlu diperhatikan bagi semua orang yang bekerja di industri oil and gas ini, efisiensi dan inovasi adalah menjadi salah satu kunci utama,” jelas Jonan.
“Jadi bagi lulusan PEM Akamigas ini akan menjadi tantangan yang sangat besar. Dan kuncinya adalah harus bisa efisien dan harus bisa inovatif,” pungkas Jonan.
Sebelum berakhirnya 1DWE, Prahoro sempat memberikan tanggapan terhadap pertanyaan tentang keilmuan di PEM Akamigas yang terfokus, “Melihat trend saat ini tidak bisa kita hindari bahwa kita berbicara dengan data. Apabila kita tidak bisa mengimprove diri kita sendiri, kita akan dimakan oleh perubahan jaman. Jadi yang harus kita siapkan adalah bagaimana kita bisa menjadikan diri kita itu unik dan mempunyai kompetensi yang multi tasking serta multi talent. Meskipun kita fokus pada dunia migas, tapi kita juga harus tahu bagaimana mengapresiasi diri sendiri dan semua aspek diluar migas yang akan menjadi proyeksi kedepan. Bagaimana kita bisa mensikapi semua itu dengan strategi dan tentunya itu juga harus dibarengi oleh teman-teman di PEM Akamigas untuk melakukan perubahan kurikulum, menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.” (drm)
WhatsApp us