“Agenda workshop kurikulum kali ini memang ditujukan untuk pemahaman Kurikulum Berbasis LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri) Teknik, untuk pemantapan dan fondasi yang baik dalam penyusunan kurikulum yang baik. Sekaligus kita bisa mengevaluasi kurikulum 2018, dan bisa merancang kurikulum yang akan dibuat untuk 2023 – 2026. Setiap prodi diharapkan memahami sebagai pondasi dalam penyusunan kurikulumnya nanti,” ujar Wakil Direktur I PEM Akamigas, Asepta Surya Wardhana yang juga sebagai Asesor LAM Teknik, saat membuka workshop Penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Surabaya (25-27/09/2022).
Menghadirkan narasumber pertama adalah Ika Noer Syamsiana, S.T., M.T., Ph.D., Dosen Program Studi Magister Terapan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang. Ika menyampaikan bahwa kurikulum saat ini bisa dilakukan dengan pendekatan OBE (Outcome Based Education), “Di mana OBE ini merupakan metode pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berfokus pada apa yang dapat dilakukan oleh mahasiswa setelah menyelesaikan suatu program. Pendekatan OBE ini juga merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pencapaian hasil/luaran yang nyata (hasil yang berorientasi pada pengetahuan, kemampuan dan perilaku).”
“MBKM bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara kapasitas penyelenggaraan Perguruan Tinggi dengan tuntutan kualifikasi lulusan dengan menggunakan peran pemangku kepentingan di luar kampus yang lebih mumpuni. MBKM juga memberikan kebebasan yang lebih luas kepada mahasiswa dalam mempersiapkan dirinya memasuki dunia kerja pada era industri 4.0 memanfaatkan platform pihak ketiga,” lanjut Ika.
Selanjutnya sebagai narasumber kedua, Dr. Ir. Era Purwanto, M.Eng., Majelis Akreditasi Nasional dan LAM Teknik, Kepala Laboratorium Electric Drive Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, menyampaikan tentang Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi. Era menerangkan bahwa pengembangan instrumen akreditasi dan sistem penilaian dalam Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) LAM Teknik merupakan penilaian untuk akreditasi mencakup dimensi-dimensi capaian kinerja Tridharma Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi (akreditasi berdasar luaran atau outcome-based accreditation), peningkatan daya saing. Dimensi akreditasi berdasar luaran berimplikasi bahwa penilaian akreditasi menekankan pada pengukuran dan evaluasi penguasaan capaian-capaian pembelajaran (oleh mahasiswa dan lulusan) sehingga bobot penilaian ditetapkan dengan prioritas tertinggi pada capaian-capaian pembelajaran (learning outcomes), serta keluaran-keluaran PSPPI sebagai institusi (program output) yang mendukung dan mencerminkan ekosistem penguasaan capaian-capaian pembelajaran. (drm)
WhatsApp us