“Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini merupakan era transisi energi dengan pengurangan pemanfaatan energi fosil dan menggantikannya dengan energi baru terbarukan. Begitu banyak dan berlimpah sumber-sumber energi yang belum termanfaatkan, karena memang untuk pemanfaatannya masih memerlukan modal yang cukup besar. Bukan saja modal untuk pembangunan pembangkitnya, namun juga modal tenaga kerja yang kompeten untuk bekerja di sana,” jelas Yohanes Gunawan yang juga seorang pengajar di PEM Akamigas saat menjelaskan peran PEM Akamigas dalam penyiapan SDM berkompeten di era transisi energi pada talkshow di Pameran Tansisi Energi yang diselenggarakan oleh Setjen DEN di kompleks Bodakara Jakarta (21/10/2022).
Menurut Yohanes, PEM Akamigas telah menyiapkan 2 sistem pendidikan untuk penyiapan tenaga kerja yang berkompeten dan siap kerja. Yang pertama adalah jalur regular, dimana pendidikan dilakukan secara regular melalui jenjang pendidikan vokasi 4 tahun dan yang kedua adalah jalur transfer, dengan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) atau alih jenjang dari D3 ke D4.
“Harapannya, izin pembukaan Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan di PEM Akamigas segera terwujud, demi mendukung program Transisi Energi di Kementerian ESDM ini,” ujarnya.
Bagi pelaku usaha, PEM Akamigas siap memberikan lulusan perguruan tinggi yang siap bekerja di bidang energi terbarukan, karena PEM Akamigas menerapkan pola pendidikan 40:60 untuk pembelajaran teori dan praktik. “Karya PEM Akamigas juga telah diakui dan baru saja mendapatkan penghargaan Dharma Karya ESDM pada Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-77 yang lalu atas inovasinya memberikan solusi instan penyediaan energi melalui QREEN (Quick Response Energy),” pungkasnya. (drm)
WhatsApp us