“Berangkat dari kondisi saat ini yang kita tahu banyak sekali bencana yang memerlukan respon cepat terhadap energi. Oleh karena itu, kita berkeinginan mewujudkannya dengan memanfaatkan energi matahari dan angin,” ujar Wasis Waskito Adi, anggota tim peneliti PEM Akamigas yang mengambil judul “Pembuatan Portable Power Clean Energy dengan Memanfaatkan Energi Surya dan Angin.”
Bersama dengan Alfin Sahrin, Pujianto, dan Novan Akhiriyanto, tim yang juga adalah dosen pengajar dan istruktur di PEM Akamigas ini berkeinginan untuk memberikan kemudahan di saat darurat dengan membuat Q-REEN, Quick Response Energy. Dengan memanfaatkan matahari yang berlimpah dan angin, tim ini membuat satu alat seukuran mobil sehingga mudah dibawa kemana-mana (portable) termasuk ke daerah-daerah bencana, untuk memberikan suplay energi di daerah tersebut seperti listrik dan air bersih.
Alfin Sahrin menambahkan bahwa untuk membuat Q-REEN ini diperlukan waktu 6 bulan dan dimulai pada bulan Mei 2019, serta mampu memberikan suplay energi listrik akibat kerusakan dan bencana, termasuk juga kekeringan dan sebagainya. “Karena di dalam Q-REEN ini terdapat peralatan pompa untuk transfer air, mengubah air kotor menjadi air bersih dan air siap minum, selain itu juga memberi fasilitas penerangan dan suplay peralatan listrik sehari-hari. Q-REEN ini bisa menghasilkan daya sebesar 2 kW (2000 watt), ” imbuhnya.
Apa yang dilakukan tim peneliti PEM Akamigas ini tidak akan berhenti dengan hanya terwujudnya Q-REEN ini. Namun tetap akan dilakukan pengembangan lanjutan. “ Rencananya tahun depan akan digunakan untuk pengabdian masyarakat pada saat musim kemarau di daerah Blora dan sekitarnya yang rawan kekeringan hingga sulit mendapatkan air bersih,” ujar Alfin. (drm)
WhatsApp us