Bekerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah Cepu, PEM Akamigas melaksanakan Rapid Test selama 7 hari secara bergantian kepada seluruh pegawai PEM Akamigas. “Sebagai bentuk persiapan kita menghadapi new normal ini, Rapid Test yang kita laksanakan ini akan membantu kita untuk mendeteksi dini bukan saja untuk covid 19, namun juga infeksi oleh virus lain,” ujar drg. Sari sebelum mengawali pelaksanaan Rapid Test hari pertama di Grha Oktana (4/6).
“Rapid test ini kita lakukan melalui uji laboratorium, jadi bukan pengambilan darah yang hanya setetes, namun 1 ampul yang akan kita proses untuk mendeteksi virus secara lebih akurat,” diungkapkan oleh drg. Taufik Hadi selaku koordinator tim RS PKU Muhammadiyah, saat ditemui oleh humas PEM Akamigas.
“Apabila hasil dari Rapid Test ini adalah reaktif, bukan berarti itu adalah positif terserang Covid-19. Reaktif dari rapid test ini adalah tanda-tanda keberadaan virus di tubuh. Virus apa saja, belum tentu Covid-19. Untuk tahu itu Covid-19, harus dilakukan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) atau yang biasa disebut juga dengan SWAP, dan itu perlu waktu paling tidak 4 hari proses. Terdekat dengan kita untuk pemeriksaan PCR adalah Solo,” lanjut drg. Taufik.
Pelaksanaan Rapid Test PEM Akamigas ini per harinya dilakukan terhadap rata-rata 50 pegawai sehingga keseluruhan pegawai berjumlah 420 yang terdiri dari ASN, pegawai tidak tetap dan outsourcing.
“Saya kira Rapid Test ini sangat perlu, karena selama pandemik Covid-19 ini, untuk keamanan dan keselamatan kita semua, terutama untuk mempersiapkan Work From Office ini,” ujar B.M. Noenoek Februati, salah satu ASN yang mengikuti Rapid Test di hari pertama ini. (drm)
WhatsApp us