Genap 51tahun usia STEM Akamigas. Usia yang sudah cukup matang untuk suatu perguruan tinggi dalam mengabdikan dirinya ditengah-tengah masyarakat. Kiprah STEM Akamigas memang sudah tidak diragukan lagi. Tenaga-tenaga profesional bidang migas telah dilahirkan. Sumbangsih STEM Akamigas dalam menghasilkan tenaga ahli yang kompeten dibidang esdm kepada negara adalah suatu bukti bahwa STEM Akamigas turut serta dalam pembangunan bangsa. Alumni STEM Akamigas telah tersebar dibeberapa industri esdm, baik didalam maupun luar negeri.
Dalam Dies Natalis ke 51 ini, STEM Akamigas menyelenggarakan berbagai kegiatan yang diperuntukkan bagi mahasiswa civitas akademika. Kegiatan tersebut berupa berbagai pertandingan olah raga, donor darah, jalan sehat, lomba Derrick 2017, Seminar, Talkshow dan Tora karate. Adapun sidang Senat Terbuka dilaksanakan di Graha Oktana pada hari Selasa (24/10). Sidang dipimpin langsung oleh Ketua STEM Akamigas, Prof. Dr. RY Perry Burhan, M.Sc yang didampingi oleh Kepala BPSDM ESDM, Prof. Dr. IGN Wiratmaja Puja. Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Bupati Blora, Joko Nugroho, Taslim Z Yunus dari SKK Migas dan Dr. Ibrahim Hasyim dari Ilugas. Tema Dies Natalis kali ini adalah Energi Untuk Negeri, yang memiliki filosofi bahwa STEM Akamigas mencetak kader-kader muda sebagai kekuatan atau penggerak (energi) bagi pembangunan bangsa. Acara terasa sangat meriah dengan penampilan tari dari daerah Maluku Tenggara Barat dan tari Gambyong. Tak ketinggalan penampilan Paduan Suara Gita Vyatra yang sangat memukau tamu undangan, tak terkecuali apresiasi dari Bupati Blora dan Kepala BPSDM ESDM.
Dalam laporannya, Ketua STEM Akamigas memaparkan bahwa STEM Akamigas didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang migas guna merespon kebutuhan tenaga kerja terampil baik ditingkat nasional maupun internasional. Sementara itu, Bupati Blora lebih memberikan ucapan selamat atas bertambahnya usia STEM Akamigas sehingga kedepan akan menjadi lebih baik.
Sementara itu Kepala BPSDM ESDM dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Sumber Daya Migas di era $50, Peluang dan Tantangan, menyoroti tentang kekuatan ekonomi Indonesia yang akan menjadi no 7 dunia pada tahun 2030, selama bisa mengelola keuntungan dari bonus demografi, bahkan pada tahun 2050 bisa menjadi no. 4. Kuncinya adalah sumber daya manusia. Tantangan besarnya adalah pembangunan infrastruktur yang tersebar diseluruh Indonesia. Banyak hal yang harus menjadi perhatian, mulai pembangunan kilang, lumbung BBM, infrastruktur gas diluar Jawa, proyek listrik 35 rb MW hingga penerapan teknologi terbaru migas seperti EOR dan eksplorasi yang mengarah ke laut dalam. Secara khusus, beliau mengapresiasi potensi yang dimiliki oleh STEM Akamigas, baik mahasiswa maupun dosennya. Hal ini terbukti dengan banyaknya penghargaan atau trophy yang diperoleh dalam setiap kompetisi.(HAR)
WhatsApp us