Ustadz Abu Takeru jauh-jauh dari Bandung datang ke Cepu. Rupanya Ustadz muda ini sengaja dihadirkan sebagai puncak rangkaian kegiatan PIFEST (PEM Akamigas Islamic Festival) 2023 yang menjadi bagian dari peringatan Dies Natalis Ke-57 PEM Akamigas (14/10/2023), di Grha Oktana PEM Akamigas.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Umum, Prasudjyana Gamarlap Seputra yang menyampaikan bahwa siraman rohani ini merupakan hal yang penting untuk menyegarkan kembali iman dan kesehatan mental kita.
Ustadz yang bernama asli Rizal Fadli Nurhadi ini memberikan siraman rohani dengan tema “Iman Sejati, Ilmu Diridhai dan Mental Healthy. Saatnya Generasi Milenial Beraksi.”
Membuka tausiah dengan pertanyaan, “Mengapa babi itu haram”, Ustadz Abu Takeru ini menunjuk secara acak, Yossy dari Program Studi Logistik Migas yang kebetulan duduk di depan, untuk menjawab pertanyaan tersebut. Yossy menjawab singkat, “Karena agama melarang.”
Jawaban Yossy ini dibenarkan oleh Ustadz Abu Takeru yang menjelaskan bahwa itu termasuk iman. “Iman yang sejati adalah saat kita mendengar firman Allah, saat kita mendengar hadits Nabi SAW, dan kita menaatinya. Hal ini sangat penting, karena perkembangan saat ini adalah bahwa segala sesuatu harus masuk akal. Bahkan Allah menciptakan kit aitu dengan akal dan menyuruh kita untuk memakainya. Tapi jangan pelintirkan ayat-ayat Allah.”
Lebih lanjut Ustadz Abu Takeru menjelaskan bahwa sering dia ditanya tentang ayat Allah yang tidak masuk akal, kita sebagai umat Nya harus bagaimana?. “Ayat Quran banyak yang tidak masuk akal. Saya sepakat itu. Ketika ada ayat Quran yang tidak masuk akal, bukan berarti kita mendustakan Quran dan meremehkan Quran. Kita ibaratkan bahwa ayat Quran itu air lautan, sedangkan akal kita ibarat gelas. Tidak mungkin air laut semuanya bisa masuk ke gelas. Oleh karena itu jika kita menganggap Quran tidak masuk akal, kita melevelkan ilmu Quran di atas akal seluruh manusia.”
Dengan Bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, Ustadz Abu Takeru berbicara di depan jamaah yang terdiri dari sivitas akademika PEM Akamigas, serta tamu undangan dari perwakilan siswa siswi SMP dan SMA disekitar Cepu, hingga tak terasa waktu berlalu dengan cepat.
PIFEST yang diprakarsai oleh BDI PEM Akamigas ini telah melaksanakan beberapa kegiatan sebelumnya di antaranya ada kegiatan sosial kemasyarakatan berupa pembersihan 5 masjid dan 7 mushola di sekitar Cepu, kemudia perlombaan Adzan, Ceramah, dan Tahfidz antar mahasiswa PEM Akamigas. (drm, http://akamigas.ac.id/)
WhatsApp us