“Otak dan hati harus selalu berkomunikasi dalam mengambil keputusan yang menghasilkan akal sehat,” demikian sepenggal kalimat yang disampaikan oleh Tri Mumpuni dalam sebuah talkshow yang diselenggarakan di Graha Oktana pada hari Rabu (1/11). Talkshow sebagai rangkaian akhir kegiatan Dies Natalis ke 51 STEM Akamigas dijadikan sebagai media untuk menggugah jiwa enterpreneurship. Tri Mumpuni memang sosok yang memiliki segudang ilmu dan pengalaman yang dibuktikan dengan sederet prestasi dan penghargaan baik dalam maupun luar negeri. Beliau sebagai tokoh yang concern dibidang ESDM, terbukti telah berhasil mengembangkan pembangkit listrik mikrohidro yang menerangi lebih dari 60 desa. Beliau juga pernah mendapat penghargaan Asdhen Award 2012, Climate Hero 2005 dari WWF for Nature dan Ramon Magsaysay.
Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan STEM Akamigas, dosen dan mahasiswa. Tema yang diangkat adalah “Membangun Jiwa Technopreneurship dan Sociopreneurship untuk Konservasi dan Kemandirian Energi.” Dalam sambutan pembukaan, Wakil Ketua III, Ir. Roni Heru T, MT berpesan agar kita mengambil manfaat dari isi materi yang disampaikan. Bagaimana kita memanfaatkan dan mengembangkan energi, dan bagaimana cara konservasi energi harus kita pahami.
Dalam paparannya, Tri Mumpuni menyampaikan bahwa sebuah bangsa yang maju, mayoritas masyarakat harus profesional dan berproduksi. Jadilah pribadi yang berpikir, yaitu berpikir bebas, luas, tidak terkotak, liar bahkan kurang ajar. Juga harus teliti secara rinci dan dalam serta berpihak pada masyarakat. Kita harus mengecilkan ke-aku-an dan memperbesar ke-kita-an. Bagaimana kita berjuang untuk lebih berguna bagi masyarakat banyak. Dan ini memang tidak mudah, karena kita dituntut untuk mennggalkan zona nyaman. Mahasiswa STEM Akamigas dituntut untuk bisa mengarahkan kehidupannya. Karena telah dibekali dengan ilmu, pengetahuan bahkan ijazah, sehingga apa yang bisa diperbuat untuk bangsa dan negara. Ada dua pilihan, sebagai safe player atau risk taker. Safe player memanfaatkan ilmunya untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan bagi dirinya sendiri. Risk taker, memanfaatkan ilmunya untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya. Mau pilih yang mana !!! (Har)
WhatsApp us