Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Kilang Politeknik Energi Mineral (PEM) Akamigas melakukan kunjungan industri ke PT.Pertamina EP Asset 4, Lapangan Gas Gundih, Cepu pada hari Kamis, Tgl. 27 Februari 2025. Sebanyak 57 mahasiswa Teknik mesin kilang didampingi oleh 2 dosen pembingbing yakni pak Sujono dan pak M Roni Hadjianto mengunjungi fasilitas utama PT Pertamina EP Asset 4, di mana mereka mendapatkan pemaparan terkait proses pengolahan gas, teknologi yang digunakan, serta standar keselamatan kerja yang diterapkan.
Dalam kesempatan ini, Yadi Engineering PT Pertamina EP menjelaskan bagaimana gas dari Lapangan Gundih diproses sebelum di distribusikan ke berbagai sektor industri dan kelistrikan. Bukan itu saja, oleh tim teknis di lapangan, mahasiswa diberikan pemahaman tentang proses pengolahan gas di CPP Gundih, termasuk tahapan pemisahan gas dari fluida produksi seperti minyak dan air, teknologi pemurnian gas untuk menghilangkan senyawa pengotor seperti H₂S dan CO₂, serta sistem kompresi gas sebelum di distribusikan ke konsumen.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah Train of Oxidation (TOX), di mana mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai fungsi dan prinsip kerja TOX dalam mengolah gas sisa. Teknologi ini berperan penting untuk mengurangi emisi gas berbahaya yang dihasilkan dari proses produksi, sehingga membantu industri migas dalam memenuhi standar lingkungan yang berlaku.
Setelah selesai sesi teori, mahasiswa Teknik Mesin Kilang diajak untuk melakukan plant tour ke area fasilitas produksi. Dengan mengenakan perlengkapan keselamatan lengkap (APD), mereka melihat langsung peralatan utama seperti separator, kompresor gas, heat exchanger, termasuk Train of Oxidation (TOX) yang berperan penting dalam pengolahan gas buang. TOX digunakan untuk mengolah gas sisa dengan cara mengoksidasi senyawa berbahaya sebelum dilepaskan ke lingkungan, sehingga memastikan operasi yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan standar regulasi. serta sistem pemurnian gas. Mahasiswa juga berkesempatan berdiskusi atau bertanya jawab dengan para engineer di lapangan mengenai tantangan operasional, fungsi dari beberapa peralatan utama dan inovasi teknologi dalam industri migas.
Hal serupa dijelaskan pula oleh dosen pembimbing kegiatan ini M. Roni Hajianto bahwa Teknologi Train of Oxidation (TOX) adalah salah satu metode dalam pengolahan air limbah yang berfokus pada proses oksidasi bertingkat untuk menghilangkan kontaminan organik maupun anorganik. Teknologi ini umumnya digunakan untuk mengolah air limbah industri, domestik, atau air baku yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya. “Pronsip kerja TOX ini mengandalkan serangkaian proses oksidasi untuk menguraikan zat pencemar menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak beracun,” jelas Roni.
“Jadi kegiatan seperti ini harapannya dapat memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap dunia kerja. Bukan hanya teori di kelas saja, mahasiswa juga harus dipersiapkan untuk terjun ke industri energi migas. Dengan adanya kunjungan industri seperti ini, mahasiswa dapat mengembangkan wawasan praktis dan meningkatkan kompetensi mereka sebagai calon tenaga ahli di bidang kilang dan pengolahan migas,” pungkas Roni. (Rukmana PutraP, drm, https://akamigas.ac.id/)
WhatsApp us