Masih dalam rangkaian Dies Natalis Ke-53 PEM Akamigas 2019, bukan saja kegiatan yang bersifat internal, namun berbagai kegiatan juga melibatkan masyarakat sekitar, seperti halnya dengan PIFEST (PEM Akamigas Islamic Festival) 2019 ini.
2 hari berturut-turut (3-4/10) PIFEST 2019 menyelenggarakan berbagai lomba untuk tingkat SD, SMP, dan SMA, serta ditutup dengan Tabligh Akbar di keesokan harinya.
Bertempat di lingkungan Asrama Vyatra, 4 lomba dilaksanakan secara bersamaan yang terdiri dari Lomba Ceramah, Lomba Tartil Qur’an, Lomba Kaligrafi, dan Lomba Hafidz Cilik pada tanggal 3 Oktober 2019.
Sebanyak 139 peserta dari berbagai sekolah di Cepu dan sekitarnya turut berpartisipasi dalam lomba-lomba yang diadakan.
Dalam puncaknya, PIFEST 2019 ini menyelenggarakan Tabligk Akbar yang juga mengundang masyarakat untuk dapat menyimak dan mengambil hikmah dari Ustadz Syarif Ja’far Baraja (4/10).
Dalam ceramahnya, Ustadz muda ini membahas tentang “Peran Milenial dalam Kebangkitan Islam.”
“Generasi Milenial atau yang juga dikenal dengan Generasi Y ini menghabiskan rata- rata waktu mereka di depan layar perangkat mobile sekitar tiga jam sehari. Angka tersebut melambung tinggi dalam empat tahun kemudian menjadi 20 persen waktu dalam sehari habis didepan perangkat mobile,” ungkap Ustadz Ja’far.
“Tentu saja dampak dari kecanduan smartphone adalah cenderung bertindak berdasarkan dorongan hati dari pada berpikir. Orang menjadi terlalu impulsif, tidak dapat mengekang reaksi langsung mereka atau berpikir sebelum bertindak,” lanjutnya.
“Oleh karena itu, jadilah generasi milenial yang dapat meneladani sifat-sifat Rasulullah dan para sahabat agar terhindar dari celaka akibat hal-hal duniawi yang salah satunya adalah kecanduan akan kecanggihan smartphone ataupun teknologi. Jadilah generasi yang senantiasa meneladani sifat Rasulullah dan sahabat yang salah satunya adalah membaca alquran dengan bacaan yang baik dan benar setiap hari. Ketika kita tersambung dengan Allah, maka Allah akan menolong, dalam bidang apa pun kontribusi kita. Al Qur’an membuat kita sadar akan tugas hidup kita. Ini yang harus kita sadari sejak awal. Tugas hidup kita adalah ibadah. Ketika sadar akan tugas hidup, maka milenial tidak akan kehilangan arah. Mencari ilmu dengan serius, ikuti kajian yang bersambung untuk mendapatkan ilmu yang utuh. Bukan sekedar status whatsapp dan facebook,” pungkas Ustadz Ja’far sebelum menutup kajiannya di Grha Oktana PEM Akamigas. (drm/kmg)
WhatsApp us