Sinergitas antara pendidikan vokasi, pemerintah, dan dunia industri menjadi aspek yang sangat penting dalam mendukung program Penelitian dan PengabdianKepada Masyarakat sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi. Hasil penelitian akan memiliki manfaat dan nilai lebih bila dapat dipublikasikan secara luas. Publikasi ini bertujuann untuk pengembangan lanjut dan aplikasi keilmuan di Bidang Teknologi Energi dan Mineral dan juga bidang lainnya.
Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas yang merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menyelenggarakan Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral (SDTEM) (05/11/2021) ini guna memfasilitasi dan bisa membangun kultur akademik dosen, mahasiswa, dan praktisi serta masyarakat umum dalam menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya. Sebagaimana disebutkan oleh Ketua Panitia SNTEM, Dr. Asepta Surya Wardhana, S.T., M.T. bahwa pencapaian sukses ini merupakan buah kerja keras tim panitia selama 6 (enam) bulan, hingga pada puncak acara ini telah diikuti oleh 27 peserta dari berbagai institusi dan industri serta mencakup 11 provinsi di Indonesia. “Dari seluruh artikel yang terkumpul dipilih 5 (lima) artikel terbaik dari setiap tema dan dipilih Most like youtube serta Most Interactive Comment,” lapor Asepta.
“Seminar Nasional yang kali pertama diadakan oleh PEM Akamigas akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas para peneliti di bidang energi dan mineral. Selain itu, SNTEM juga memberikan kesempatan kepada stakeholder untuk berbagi ide-ide inovatif dan merintis kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Prof. Dr. R.Y. Perry Burhan, M.Sc. saat memberikan sambutan pada pembukaan SNTEM. Perry juga menyampaikan bahwa
Dengan tema Optimasilasi Sumber Daya Fosil dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan, SNTEM ini memiliki 5 (lima) sub tema sebagai acuan bagi para pemakalan untuk mengirimkan hasil karyanya, diantaranya adalah sub tema 1 adalah Minyak dan Gas Bumi, mineral, Pemboran, dan Geosains. Sub tema 2 adalah Pengolahan dan Kilang, Petrokimia Industri, Lingkungan, dan Geokimia. Sub tema 3 adalah Energi Baru dan Terbarukan, Mekanik, Listrik, Industri, Elektronika, Instrumentasi, Konservasi Energi, dan Material Maju. Sub tema 4 adalah Teknologi Telekomunikasi, Teknologi Informasi, Komputasi dan Pemodelan, dan Kecerdasan Buatan. Sub tema 5 adalah Logistik, Ekonomi Perminyakan, Kebijakan Energi, dan Manajemen Energi.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, yang hadir secara virtual untuk membuka secara resmi kegiatan menyampaikan, “Cukup mengejutkan bahwa untuk kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan oleh PEM Akamigas ini sudah terkumpul 206 pemakalah itu merupakan pencapaian yang luar biasa. Tentu ini menjadikan yang pertama dengan standar yang seperti ini akan menjadi challenge bagi kegiatan berikutnya. Jadi perlu kita jaga momentumnya, perlu kita jaga kualitasnya, sehingga pada kegiatan berikutnya bisa melaksanakan kegiatan dengan strategis dan sistematis.”
Menghadirkan narasumber, para pakar energi, yakni Prof. Taufik (Professor of Electrical Engineering Cal Poly State University, California USA), Dr. Leuserina Garniati (Honorary Assistant Professor International Centre for Island Technology Heriot-Watt University), dan Deddy Syam (VP HSSE Operation & Facility PT. Pertamina), yang dalam seminar ini akan membicarakan tentang optimalisasi sumber daya fosil, namun disaat yang sama juga didorong untuk lebih mengaplikasikan dan memanfaatkan pengembangan energi baru terbarukan.
Seminar Nasional ini merupakan seminar besar yang dilaksanakan oleh PEM Akamigas hingga berhasil mengumpulkan 206 pemakalah dari 26 istitusi perguruan tinggi dan industri. Dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring), seminar ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta. (drm)
WhatsApp us