Laboratorium dan bengkel, merupakan salah satu sarana pembelajaran yang wajib ada di institusi pendidikan vokasi seperti PEM Akamigas ini. Fathir Moh. Dzulfikar, salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Kilang (TMK) tingkat 2B mengungkapkan pengalamannya saat melaksanakan praktik pengelasan di Bengkel Mekanik PEM Akamigas (21/02/2025), “Kami saat itu sedang melaksanakan kuliah praktik pengelasan. Tahap awal sebelum proses pengelasan adalah pemotongan plat dengan menggunakan mesin pemotong otomatis, untuk menghasilkan bentuk dan ukuran yang diperlukan.”
Perkuliahan praktik memang memberikan pengalaman dan kesan tersendiri bagi Fathir. “Lebih seru belajar praktik gini. Gak pernah bosan pokoknya. Kita bisa langsung tahu dan menangani secara langsung. Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan, mengoperasikan mesin seperti ini memberikan pengalaman dan pengenalan terhadap dunia kerja nantinya,” imbuh Fathir.
Didampingi oleh instruktur Maskuri, mahasiswa TMK wajib mengenakan alat pelindung diri selama berkegiatan di Bengkel Mekanik seperti seragam praktik, sarung tangan dan helm pengaman saat melakukan praktik. “Berikan tanda garis potong bisa dengan kapur ataupun spidol khusus, sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Hal ini untuk menghasilkan potongan plat yang presisi dan rapi,” ujar Maskuri memberikan petunjuk kepada mahasiswa.
Sebelum mahasiswa melakukan proses pemotongan secara langsung, Maskuri memberikan petunjuk dan contoh prosesnya. “Proses seperti ini harus dilakukan dengan hati-hati, selain untuk keselamatan, juga untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan dan menimbulkan kerugian,” jelas Maskuri. Saat proses pemotongan dimulai, mesin pemotong otomatis dinyalakan dan diarahkan sesuai dengan garis yang telah ditandai sebelumnya. Pemotongan dilakukan dengan kecepatan yang stabil agar hasilnya rata dan minim distorsi. Setelah pemotongan selesai, bagian yang telah dipotong diperiksa dan dibersihkan dari kerak atau sisa material yang menempel. Hasil potongan kemudian dievaluasi untuk memastikan tidak ada cacat yang dapat mempengaruhi kualitas pengelasan. Jika diperlukan, tepi potongan dirapikan menggunakan gerinda agar lebih halus dan siap untuk tahap selanjutnya.
Kegiatan pemotongan plat ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga melatih keterampilan mereka dalam mengoperasikan alat pemotong serta memahami pentingnya ketepatan dalam persiapan bahan. Dengan pemotongan yang baik, proses pengelasan dapat berjalan lebih efektif dan menghasilkan sambungan yang berkualitas tinggi. (Fathir Moh. Dzulfikar, drm, https://akamigas.ac.id/)
WhatsApp us