Ajeng Ar Rayhaani Cindy Hartono dan Sekar Mahardika Putri, 2 mahasiswi Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas PEM Akamigas yang menamakan dirinya tim Catalyst Sphere, telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional SDGs Youth Project Innovation yang diselenggarakan oleh International Youth Excursion Network Chapter Inspiration Youth In Diversity di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 14-17 Januari 2025.
Dalam kompetisi bertema SDGs Environment ini, dibawah bimbingan dosen Asa Aditya Persada, tim Catalist Sphere berhasil menyisihkan 108 peserta dari berbagai negara dan meraihbeberapa penghargaan diantaranya 2nd Best Project Innovation, 2nd Best Presentation dan Best Team.
Cindy dan Sekar (sapaan akrab mereka) mengungkapkan motivasi mereka mengikuti lomba ini adalah untuk mengembangkan inovasi, memperluas wawasan melalui pengalaman belajar di luar negeri, memahami budaya negara lain, memperluas relasi, dan memperkenalkan PEM Akamigas di kancah internasional.
“Sangat menyenangkan dan tidak menyangka bahwa tim kami bisa raih prestasi dari lomba ini bahkan kami berdua memborong juara dan memberitahu peserta lain jika kami dari PEM Akamigas, kami awalnya sedikit pesimis dikarenakan peserta lain dari universitas top Indonesia seperti UI, UGM, UB dll, namun ternyata kami berdua bisaa,” ujar mereka tersenyum bahagia.
Demikian halnya yang diungkapkan oleh dosen pembimbing tem Catalyst Sphere, Asa Aditya Persada yang merasa bangga bahwa anak didiknya menunjukkan tekad yang kuat dalam belajar, menggali informasi bekerja keras dan kompak, hingga mewujudkan karya invatif. “Bangga yang pasti, mereka memang kompak. Saya hanya memberikan arahan tentang karya mereka, dan mereka mampu mewujudkannya dengan sangat baik,” ungkap Asa.
Inovasi Aplikasi Ramah Lingkungan
Tim Catalist Sphere memperkenalkan dua aplikasi inovatif, yaitu ECOSPHERE dan EcoLink, yang berfokus pada pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. ECOSPHERE adalah platform digital yang membantu mengurangi dampak sampah plastik, khususnya LDPE, dengan fitur-fitur unggulan seperti kalkulator jejak karbon, marketplace hijau, edukasi lingkungan, gamifikasi, dan profil pengguna. Selain aplikasi, mereka juga menciptakan produk ramah lingkungan seperti gelas dari alga, kantong plastik dari ketela, dan kotak makan dari bambu.
Sementara itu, EcoLink adalah aplikasi digital untuk pengelolaan sampah di Indonesia dan Malaysia yang dilengkapi dengan fitur login dan registrasi, tampilan home dengan pemindaian AI, informasi transaksi, edukasi daur ulang, pembelian bahan daur ulang dari bank sampah, dan profil pengguna. Mereka juga menghasilkan produk daur ulang seperti bioetanol, ecobrick, eco enzyme, sabuk dari minyak jelantah, dan sabun dari kertas.
Prestasi yang diraih oleh Ajeng dan Sekar merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing dan berprestasi di tingkat internasional. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. (drm, https://akamigas.ac.id/)
WhatsApp us