Desa Brabowan, salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang menurut Pusparatu, salah satu dosen PEM, Akamigas masih termasuk dalam kategori miskin. Informasi ini didapatkan setelah tim Pengabdian Mayarakat PEM Akamigas berkoordinasi dengan Bappeda Kab. Blora yang menyarankan untuk ke Desa brabowan sebagai sasaran Pengabdian Masyarakat, karena di desa ini masih banyak keluarga yang memasak dengan bahan bakar kayu.
Pengabdian masyarakat PEM Akamigas kali ini adalah pembuatan peralatan biogas dengan memanfaatkan kotoran sapi. Kotoran yang biasanya hanya dibuang atau digunakan sebagai pupuk kandang ini masih memiliki fungsi guna yang belum digali secara maksimal. Seperti pembuatan biogas ini, yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti gas LPG dan penerangan.
Tim pengabdian masyarakat PEM Akamigas yang diketuai oleh Hafid Suharyadi terjun ke Desa Brabowan untuk memasang dua reaktor biogas di dua titik pemasangan sesuai yang disarankan oleh Kepala Desa Brabowan, Indarsih, yakni di rumah keluarga Warti dan keluarga Warji. Setelah proses pemasangan peralatan, kini diserahkan langsung oleh Tim Pengabdian masyarakat PEM Akamigas kepada Kepala Desa Brabowan (30/20/2021). “Semoga dari pengabdian masyarakat oleh PEM Akamigas kepada masyarakat Brabowan bisa menjadikan berkah dan manfaat,” ujar Indarsih.
Warti dan Warji, warga Dukuh Kali Areng, Desa Brabowan ini adalah penerima langsung bantuan pengabdian masyarakat ini juga mengungkapkan kebahagiannya bahwa ternyata dari kotoran sapinya sendiri juga bisa digunakan untuk masak dan penerangan. “Alhamdulillah, kulo sampun saget masak teng kompor biogas niki saking tlethong sapi kulo piyambak (Alhamdulillan, saya sudah bisa masak di kompor biogas ini dari kotoran sapi saya sendiri),” ungkap Warti.
“Proses pemasangan reaktornya ini tidak terlalu lama, kurang lebih satu minggu. Sedangkan untuk proses pembuatan biogasnya, dari kotoran sapi mulai dimasukkan ke alat ini hingga bisa digunakan untuk masak dan penerangan memerlukan waktu kurang lebih 5 hari,” ujar Pusparatu. (drm)
WhatsApp us